Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Generasi Z : Generasi yang Galau | Buku Bacaan






Muda adalah masa yang paling bebas untuk mengekspresikan karya, bahasa dan kreativitas lainnya. Semua orang mengetahui bahwa anak muda selalu memiliki gayanya sendiri yang bahkan sulit dipahami oleh orang tua seniornya sendiri. Dari semua kebabasan berespresi yang anak muda miliki ada benang merah yang bisa dilihat dari trend anak muda saat ini.

Sebagai contoh, sering ditemukan anak muda yang membangun bisnis dengan di dasari "ikut-ikutan" bisnis anak muda yang lainnya. Nah persoalannya adalah banyak anak muda yang masih galau dalam menentukan jalan hidup mereka. Galau merupakan sebuah kalimat yang sulit dicari dalam pengertian bahasa asing. Entah itu resah, bimbang, dan penuh ketidakpastian, tidak konsisten merupakan beberapa kata yang bisa menggambarkan maksud dari kata Galau tersebut.

Pernahkah terlintas dalam pikiran kita, kenapa anak muda saat ini lebih cenderung mudah untuk Galau? 

Dikutip dari laman survei MarkPlus Insight yang bertajuk Youth Monitoring 2015 terhadap dari 6.798 responden di 18 kota di Indonesia (Okii Witjaksono, 2016), banyak anak muda galau karena ketidakpastian target atau keinginan yang harus dicapai. Karena mayoritas anak muda menetapkan target keberhasilan diri atau pencapaian berdasarkan apa yang dilihat pada orang lain. Singkatnya, anak muda saat ini lebih sulit dipuaskan karena standar ukuran yang selalu mudah bergeser.

Namun, banyak juga kok anak muda yang mau berbeda agar mereka tidak diidentikan dengan kelompok anak muda yang kebanyakan tersebut. Anak muda seperti ini biasanya memiliki ukuran dan standar tersendiri terhadap apa yang terbaik untuk mereka. Sebagai anak muda sebenarnya harus mempunyai target untuk setiap tujuan yang ia akan capai. Tidak bisa juga dipungkiri bahwasanya ada juga anak muda yang selalu ikut-ikutan ide dengan anak muda lainnya.

Apakah teman-teman merupakan bagian dari anak muda yang masih galau dengan tujuan hidup? Mudahnya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tujuan atau "goals" kamu nantiny, setelah itu hindari sifat yang "ikut-ikutan" karena ini akan membuat kamu tidak mempunyai pendirian yang teguh. Dengan begini, kamu akan menjadi anak muda yang jauh dari kata galau karena pendidikan untuk standar diri sendiri membuat kamu menjadi pribadi yang lebih baik dan stabil.

Generasi Z adalah generasi yang lahir tahun 1995 - 2000 an. Usia mereka berkisar antara 21 tahun. Saat buku ini ditulis, maksimal mereka berada pada tingkat akhir perkuliahan di program sarjana. Kadang juga mereka disebut dengan istilah generasi gawai (gadget). Juga, lebih popular lagi disebut dengan istilah kids zaman now (anak masa kini). Dalam ilmu Psikologi, generasi Z ini masuk dalam tahapan perkembangan remaja akhir.

Beberapa ilmuwan dan psikolog yang mendalami ilmu psikologi remaja, memiliki perbedaan dalam menilai batasan usia pada masa remaja akhir. Papalia dan Olds (1996) menyatakan bahwa remaja akhir berada pada usia 17 hingga 19-20 tahun. Adam dan Gullota (2000) menyatakan bahwa remaja berusia antara 11-20 tahun. Hurlock, membaginya menjadi dua fase: remaja awal 13-16/17 tahun dan remaja akhir 16/17-18 tahun). Sri Rumisi dan Siti Sundari, membaginya menjadi tiga fase: remaja awal (15-15 tahun), remaja pertengahan (15-18 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Sedangkan Prof. Dr. Sarlito W.S menyatakan remaja adalah orang yang berusia antara 11-24 tahun. 

Bersambung

Post a Comment for " Generasi Z : Generasi yang Galau | Buku Bacaan"