Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Untuk Berpegang Teguh Kepada Quran dan Sunnah

Sumber ajaran agama adalah al-Quran dan as-Sunnah, tetapi dalam hal ini masih terdapat kekeliruan di kalangan umat Islam, yaitu:

1.    Ada yang hanya berpegang teguh kepada Al Quran saja tetapi tidak kepada Sunnah Nabi, seperti aliran Inkar Sunnah.
2.    Ada yang berpedoman kepada Quran dan Hadits, tetapi tidak selektif, apakah hadits itu shahih atau dhaif.
3.    Ada yang berpedoman kepada Al Quran dan Hadits dan selektif tetapi menurut guru atau amirnya dan tidak menggunakan standar ilmu musthalah hadits.
Dalam hal ni tentu saja kita harus berpedoman keada Al Quran dan Hadits shahih sesuai dengan kajian ilmu hadits.


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah pada Allah & taatilah Rasul (nya), & ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu hal, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) & Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah & hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) & lebih baik akibatnya”. (Q.S An-Nisaa ayat 59)

Dalam ayat di atas, terkandung beberapa perintah, yaitu:
1.    Perintah taat kepada Allah dengan mutlak, yaitu baik yang di mengerti oleh akal manusia ataupun tidak
2.    Perintah taat kepada Rasul, juga dengan mutlak
3.    Perintah taat kepada Ulil Amri, selama taat kepada Allah dan RasulNYA
4.    Jika terjadi perselisihan di kalangan umat Islam, maka selesaikanlah dengan mengembalikannya kepada Allah dan Rasulnya sebagai pemberi kata putus.


Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah & (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Q.S. Al-Ahzaab ayat 21)


Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi & mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Ali Imran ayat 31)


Artinya: “.... Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”(Q.S. Al-Hasyr ayat 7)

Dari ayat-ayat di atas dapat di simpulkan bahwa:
1.  Pada Pribadi Rasulullah SAW itu terdapat Uswah Hasanah untuk di teladani seluruh umatnya, baik dalam ibadah, munakahah, muamalah maupun siyasah
2. Realisasi mencintai Allah itu hendaklah dengan mengikuti Sunnah Nabi dan tidak dengan mengada-ngada atau membuat cara-cara baru di dalam beribadah.
3.  Amalkanlah apa yang di sampaikan oleh Nabi, walau tidak terdapat nash-nya dalam Al Quran, karena Nabi sendiri adalah Shahibu asy-Syariah. Contoh: syariat aqiqah atau cara mengurus jenazah.

Post a Comment for "Perintah Untuk Berpegang Teguh Kepada Quran dan Sunnah"